Rabu, 23 Mei 2012

Sayonara Thomas dan Uber Cup 2012




Rabu, 23 Mei 2012, merupakan hari yang paling buruk di sepanjang sejarah perbulutangkisan Indonesia. Tidak cukup untuk pertama kalinya Tim Thomas Indonesia harus berlapang dada terpuruk di babak perempat final, masih harus ditambah kenyataan mereka kalah dari Tim Jepang. Tim yang selama ini bukan lawan bebuyutan yang kerap menjegal atau menghalangi langkah Tim Indonesia mencapai puncak. Sedih...kecewa...nyaris frustasi, itu perasaan saya mengetahui hasilnya. Saya memang tidak bisa menonton pertandingannya di televisi karena ketika ditayangkan masih berada di kantor. tapi mengetahui hasilnya saja sudah bikin kehilangan semangat apalagi kalo harus menyaksikannya.

Ketika perjuangan Simon Santoso di partai pertama tidak didukung baik oleh partai ganda Markis Kido dan Hendra Setiawan serta partai ketiga Taufik Hidayat, ganda kedua Alvent Yulianto dan Muhammad Ahsan berusaha untuk menyamakan kedudukan dengan Jepang 2-2. Harapan terakhir tinggal bertumpu pada Dionysius Hayom Rumbaka untuk Tim Thomas Indonesia dapat melaju ke Semi Final namun sayang kali ini seluruh pendukung Tim Thomas harus bersama-sama dengan tim menanggung kekecewaan karena gagal meneruskan langkah. Jika memperbandingkan peringkat dunia antara Rumbaka (peringkat 23) dan Takuma Ueda (Peringkat 38) sebenarnya Rumbaka lebih unggul. Namun entahlah..faktor mental mungkin lebih banyak  mempengaruhi. Yang paling saya sesalkan adalah Taufik Hidayat yang tidak mampu mengalahkan Kenichi Tago, padahal dari segi fisik Taufik sudah tidak turun ketika melawan China sehari sebelumnya sehingga seharusnya dia sudah cukup merecharge tenaga dibandingkan Simon Santoso dan Markis Kido yang main 3 hari berturut-turut.

Kekecewaan terhadap kekalahan Tim Thomas turus dilengkapi oleh Tim Uber yang juga diganjal Tim Jepang dengan score 3-2. Hampir sama dengan Tim Thomas, partai kelima pun menjadi partai penentu bagi jalan masing-masing tim. Linda Weni Fanetri  yang harus berjuang keras melawan kelincahan Minatsu Mitani sempat unggul di set pertama, namun Mitani tidak rela membiarkan set kedua menjadi milik Indonesia sehingga mereka harus bermain hingga 3 set di partai kelima. Linda Weni memang benar-benar menguras tenaga mati-matian, beberapa pukulannya sempat membuat Mitani terjatuh di lapangan namun ternyata Tim Indonesia memang harus mempersiapkan diri dan berjuang lebih lagi untuk membawa pulang piala-piala tersebut. Linda Weni harus mengakui kemenangan Mitani.

Score yang diperoleh oleh Tim Uber disumbangkan oleh Adrianti Firdasari (partai ketiga) dan pemain Ganda Feinya dan Nitya (partai keempat) yang berhasil mengalahkan Tim Jepang.

Sedikit hal menarik yang sama perhatikan dalam pertandingan ketika Tim Indonesia berhadapan dengan Tim Cina dan Tim Jepang adalah kedua tersebut (Cina dan Jepang) kerap mengeluarkan teriakan ketika reli panjang berakhir, entah mereka mendapatkan point atau tidak. saya menerka-nerka (karena tidak punya psikologi), apakah teriakan mereka itu sedikit banyak membawa manfaat untuk menetralisir emosi mereka sehingga bisa menjadi lebih tenang dalam menjalani pertandingan ya..? Jika memang demikian sepertinya Tim Indonesia boleh mencoba. Karena jika dilihat dari skill masing-masing anggota Tim punya pengalaman bertanding yang cukup untuk membuat mereka dalam kategori pemain yang diperhitungkan.

Kekalahan kedua tim di babak perempat final ini pun harus benar-benar menjadi cambuk, tidak saja bagi PBSI namun cambuk keras untuk pemerintah Indonesia yang selama ini sudah diketahui bersama kurang memberikan perhatian bagi atlit-atlit berprestasi di Indonesia. Mereka hanya care ketika atlit berhasil pulang membawa penghargaan, seakan-akan atlit-atlit hanya disayang ketika membawa kemenangan namun ketika mereka harus menanggung kekalahan semua secara kompak memberi penghiburan dengan mengatakan "harus berlatih lebih keras". Pemerintah Indonesia harus intropeksi diri apakah selama ini sudah cukup memberikan kesejahteraan bagi para atlit sehingga mereka bisa fokus menjalani latihan untuk menghadapi event-event Internasional. Pemerintah bisa dengan gampangnya menaikkan gaji pejabat-pejabat negara dari segala bidang dengan dalih agar mereka bisa fokus bekerja dan mengurangi naluri memperkaya diri sendiri dari uang negara, namun lupa bahwa pejabat-pejabat tersebut hampir tidak pernah mengenal rasa cukup padahal kinerjanya abal-abal semua. Bahkan anggaran yang memang sudah dialokasikan pagi pembinaan atlit serta pengembangan fasilitas atlit pun tidak luput dari manuver-manuver mereka dalam memperkaya diri

ini saatnya semua berbenah. ketika kejayaan Indonesia di berbagai bidang semakin terpuruk jangan menjadikan SDM sebagai satu-satunya permasalah namun pemerintahlah yang pertama kali harus dikoreksi dan diperbaiki.

Yah..seperti pepatah-pepatah lama yang mengatakan bahwa kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Selama ini Tim Indonesia selalu mengalami kemenangan dan kesuksesan yang tertunda. tentunya saya dan pastinya seluruh pendukung Tim Bulutangkis Indonesia berharap besar penundaan itu tidak lama lagi. Mungkin (namun lebih berharap "PASTI") pada kejuaraan Thomas - Uber Cup selanjutnya Tim Indonesia dapat kembali menyandingkan piala tersebut sebagaimana yang dilakukan pada masa kejayaan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma.

Tim Thomas dan Uber Indonesia...
Saya tetap bangga sama kalian. jauh lebih bangga kepada kalian dibanding pada pemerintahan kita saat ini.

Senin, 07 Mei 2012

Tacha, Ulat Bulu, dan Belanda


Belanda selalu menarik, semenarik membicarakan Tacha, keponakanku. hal itu karena keduanya memiliki kemiripan, bukan dalam sisi fisik, namun sifatnya. Ya, Belanda dengan kebebasannya yang membangun telah menciptakan iklim kreatifitas yang tinggi di kalangan masyarakatnya. Demikian juga dengan Tacha, mamanya, kakakku, sejak awal berniat mendidik dengan kebebasan yang terarah membentuk Tacha menjadi pribadi yang kreatif, serta tidak manja padahal usianya baru 9 bulan. Dimana kreatifitasnya ?

Tacha, pada bulan lalu, belum bisa merangkak namun memiliki keinginan yang keras untuk melangkah dan menggapai barang yang tidak terjangkaunya. Rasa penasaran yang tinggi mendorongnya untuk memutar otak memikirkan cara mencapai keinginannya. Ketika ia tidak bisa merangkak maju maka yang dilakukannya adalah berguling-guling hingga mencapai tempat yang diharapkannya dan berhasil menggapai barang tersebut. Cara lain yang dilakukannya adalah maju a la ulat bulu, pelan namun sampai. Aku bilang a la ulat bulu karena dia memang maju seperti ulat bulu maju. Bayangkan saja betapa kocaknya.

Belanda adalah bangsa yang besar sejak dulu. Bukan memuji, namun kemampuan mereka mencapai tanah Nusantara dan menguasainya dalam waktu yang lama menunjukkan kemampuan berpikir di luar pattern. Kondisi geografisnya yang berada dibawah permukaan laut tidak membuat gentar namun justru berinovasi dengan terpen, tanggul, serta kincir anginnya, memberikan daya tarik wisata bagi bangsa lain. Siapa yang tidak kenal negeri Kincir Angin? Siapa yang menyangsikan kekuatan bangunan Belanda yang bahkan hingga kini masih berdiri dengan gagah di Indonesia.

Kreatifitas-kreatifitas itu terbentuk dari adanya kebebasan dalam berpikir dan kondisi alam mereka, dimana masyarakatnya tidak serta merta menjadikannya alasan untuk mengeluh dan bermanja namun menjadi motivasi untuk mengungguli bangsa lain.

Berbicara mengenai pendidikan, perguruan tinggi di Belanda termasuk dalam peringkat 10 dari antara 200 perguruan tinggi di dunia. Bahkan pada tahun 2011, 12 perguruan tingginya tercatat di dalam peringkat tersebut.  Sesuatu yang tidak teruji maka tidak dapat dikategorikan yang terbaik. Kebebasan pemikirannya tercermin dalam sistem pendidikan di negara ini, dimana semua anak-anak diwajibkan bersekolah dan sejak sekolah dasar telah diarahkan untuk menempuh jalur studi sesuai dengan kemampuan dan kemauannya. Tidak adanya stigma bahwa seorang yang  sukses adalah seorang yang pendidikannya hingga perguruan tinggi. Adanya pembagian jenjang pendidikan pasca basischool di Belanda, yaitu VBO dan MAVO (4 tahun) yang membuka jalan untuk menempuh pendidikan menengah kejuruan dan sistem magang, HAVO (5 tahun) untuk selanjutnya menempuh pendidikan tinggi kejuruan, dan VWO (6 tahun) merupakan cara untuk bisa menjejakkan kaki di bangku universitas,  menciptakan ruang bagi anak untuk berkreatifitas tanpa tekanan. Karena ketika standar pendidikan diterapkan tanpa mempedulikan kemampuan dan kemauan seorang anak maka hasilnya akan nihil, hanya mampu melahirkan pengikut saja bukan seorang pemikir, penemu, dan pencipta.

Ketika Tacha berusia 8 bulan dan masih belum mampu merangkak, mamanya tidak memaksakan standar namun memberikan ruang gerak. Hal itulah yang membentuknya berusaha menggapai keinginannya dengan cara lain : a la ulat bulu.

Dan Belanda, Nederland, Dutch, Koninkrijk der Nederlanden, adalah cara ulat bulu itu, menggapai cita-cita dengan cara yang kita mampu, untuk menjadi pemikir, penemu, dan pencipta. Bukan sekedar pengikut apalagi penonton. 

Melangkahlah keluar dari kotak dan raih impianmu.


Sumber-sumber :


Minggu, 06 Mei 2012

Cinta dan Jeruk







                         =




aku tidak suka jeruk. bukan karena rasanya, namun karena tidak ada kepastian di sana. bentuknya yang bagus dan warna kulirnya yang cerah tidak serta merta menjadi indikasi rasanya yang manis. aku hanya suka jeruk yang manis. karenanya aku selalu makan jeruk setelah mama atau kakakku mencicipi.

jeruk seperti cinta. mirip namun tak sama. tidak ada kepastian akhir yang indah dan bahagia di sana. kadang kala kita harus merasakan kecutnya cinta atau bahkan rasa tawarnya yang menorehkan jemu. Tidak heran jika banyak orang membenci cinta dan mencinta benci. tanpa cinta orang tidak akan merasakan sakitm kecut, pahit atau tawar sekaligus tidak akan merasakan indah dan bahagia.

aku tidak suka jeruk dan juga cerita cinta. setidaknya dahulu,
jeruk dan cinta seringkali menjebakku pada situasi yang tidak kusuka. hingga aku memilih menutup mata, membuang wajah, melupakan dan meninggalkannya.

jeruk itu kembali kutolak karena aku tidak suka ketidakpastiannya.
Mama berkata " gak adil jika hanya ingin yang manis tanpa ingin mengecap kecut. penolakanmu berakhir pada fakta kamu tidak akan pernah mengecap manisnya jeruk. manis jeruk menjadi menyenangkan setelah kamu merasakan kecut dan tawarnya."

sama seperti cinta pikirku.
ketika ku menolak cinta-cinta yang ditawarkan padaku maka indah dan bahagia itu akan menjadi utopia belaka. membuka pintu dan jendela bagi cinta adalah satu-satunya jalan untuk merasakan bahagia, pun itu sekaligus peluang terciptanya rasa sakit di hati.
seharusnya itu sepadan dengan keindahannya.


aku menulis ini seraya menikmati jeruk. kecut namun ada manis di baliknya. seperti cinta-cinta yang kugeluti sekarang. memberi tangisan namun juga tawa.

Selamat mencinta dan menikmati jeruk..

Kamis, 03 Mei 2012

Koninginnedag Feest in Hotel Majapahit, Surabaya

Waktu memutuskan untuk mengikuti les Nederlands gak kebayang bakal dapat kesempatan hadir di perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda di Surabaya.

Semula keinginan les sepele aja..pengen mengisi waktu sambil belajar bahasa, selain bahasa Inggris. Pilihan jatuh pada bahasa Belanda (Nederlands) karena selain latar belakang pendidikanku hukum yang sedikit banyak berhubungan dengan Belanda, aku juga -entah kenapa- jatuh cinta sama negara ini. Memang melirik sejarah Indonesia yang dijajah Belanda segitu lamanya, seharusnya gak menjadikan aku menggilai negara satu ini. But, I think Nederland is a great country that has  discipline administration and good government. so, why we have to hate them. kecintaanku pada negara itu tidak serta membuatku kehilangan rasa nasionalitas. Toh bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa mengakui kebesaran bangsa lain dan bisa memetik pelajaran dari keunggulan mereka. sedikit banyak keunggulan mereka bisa dilihat dari sistem pendidikan yang sangat terarah sejak anak-anak berusia muda, dimana sejak SD mereka telah diarahkan untuk mencapai tingkat pendidikan yang mereka inginkan sesuai dengan kemampuannya. terbukti dengan adanya pilihan jenjang pendidikan mulai dari MAVO, HAVO dan VWO. Selain itu yang membuat saya merasa WOW pada negara ini adalah keberadaan Voedselbank, lembaga penyedia makanan, yang menyalurkan makanan dari foodstore maupun supermarket kepada masyarakat tingkat sosial rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangannya. satu lagi hal yang membuat saya salut pada pemerintah Belanda adalah sedemikian rapi dan perhatiannya mereka terhadap jaminan sosial masyarakatnya, hingga para masyarakat tuna karya pun mendapat jaminan sosial sehingga mampu mengangkat tingkat perekonomian mereka ketika sedang tidak memiliki pekerjaan.

Kembali ke soal nederlands cursus. ik begin mijn cursus van op September tot nu, ongeveer 9 maanden. Ik heb leuke vrienden in klasse. kami menyebut kelas kami kelas bunga Matahari. Oh ya..aku les di Yayasan Caraka Mulia yang bekerja sama dengan Erasmus Taalcentrum, dan yang mengajar kami adalah Mevrouw Inge. Zij is leuke en aardige vrouw.

Well..op 30 April is Koninginnedag (peringatan ulang tahun Ratu Belanda), karena itu pada tanggal 3 Mei 2012 dilakukan perayaan untuk peringatan hari besar itu di Surabaya. Sepertinya hampir setiap tahun peringatan tersebut diadakan di Hotel Majapahit, Surabaya. Singkat cerita, pada waktu kelas hari Rabu, 2 Mei 2012, Mevrouw Inge menawarkan pada kami untuk menjadi penerima tamu pada acara itu (voor 2 meisjes) dan penerima tamunya nanti akan pakai baju tradisional Belanda. aduuhhh pengen banget..kesempatan yang sayang banget kalo dilewatkan. nah karena teman2 lain gak bisa akhirnya aku dan Irene lah yang setuju jadi penerima tamu. Wiih baru bayangin aja udah bikin deg2an. Iyalaahh..acaranya aja peringatan ulang tahun Ratu Belanda, otomatis banyak orang penting semacam konjen2 yang ada di Surabaya bakal hadir ditambah pula diadakannya di Hotel Majapahit, hotel bintang 5 yang bersejarah banget.


Dan..hari itu tiba..pukul 17.30 WIB, aku dan Irene sudah stand by di Hotel Majapahit untuk briefing dan ganti kostum tapi sebelumnya kami sempatkan foto2 dulu..hehehe. Selanjutnya, Meneer Mario briefing cara pakai pakaian tradisional itu..kayanya ribet banget, soalnya Meneer Mario sampai telpon seseorang untuk tau gimana pakainya. hahaha..

Akhirnya kami memilih trial and error di toilet dengan bermodal foto penerima tamu tahun lalu yang juga berpakaian yang sama.

Lumayan lama menebak-nebak dan mencoba..akhirnya kami selesai berganti kostum..
Tadaa.. dit is ons..
Ik met Irene in Nederland traditioneel kleeding
(wahh...topi aku miring gak sempurna tuh, yg bener kaya topi Irene)

Selanjutnya..meneer Mario memberikan kami Klompen (sepatu kayu) untuk dipakai. sepatunya lucu dan bagus..tapi sayang ukurannya gak pas, kekecilan dan kegedean.

 Ini dia klompennya. aku pakai klompen biru, Irene pakai klompen coklat, dan Patrick (penerima tamu cowok) pakai yang warna putih. Seharusnya lain kali pakai kaos kaki. hehehe..mudahan akan ada lain kalinya.


Walaupun sakit, tapi kami berusaha menikmati karena memang kesempatan yang jarang sekali. I'm really proud of that. Kami berdiri selama sekitar 1,5 jam menyambut tamu-tamu yang hadir. Sambil tersenyum dan sesekali melemparkan sapaan "goedena'vond, meneer/mevrouw" "welkom, meneer/mevrouw". suatu ketika saat menyapa, seorang meneer membalas sapaan kami dengan mengatakan sesuatu, tapi kami sama sekali gak ngerti karena menangkap apa yang dia katakan saja tidak. hahahah..dialek Nederlander memang cepat banget..apalagi kemampuan Nederlands spreeken kami masih dikiit banget. alhasil kami cuma senyum2 sambil berkata "Ja..Ja..Ja..". Selain itu, ada juga tamu2 yang menyapa "apa kabar?" dengan dialek yang lucu. dan banyak juga tamu yang minta foto sama kami..sayangnya gak semuanya bisa ikut kami abadikan. hehehe..merasa tidak sopan saja jika harus meminta tamu memfotokan kami.


met Mevrouw Inge

akhirnya acara dimulai sekitar pukul 19.15 WIB, dengan kata sambutan dari beberapa pihak, berhubung kami masih berada di luar menyambut tamu yang terlambat, jadi gak bisa mengikuti dari dekat dan cuma bisa mendengar dan melihat sepotong2 saja. sambutan2 ada di sampaikan dari pihak Konjen, perwakilan Gubernur Jatim, dan beberapa pihak tapi aku gak tau. setelah itu tamu2 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Woow..bangga banget deh..aku kira lagu kebangsaan kita gak akan dinyanyikan tapi ternyata tidak. setelah lagu kebangsaan Indonesia dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Belanda Wilhelmus van Nassouwe. 

Ini dia textnya dibuat dalam bentuk souvenir kipas




Setelah acara formal selesai, selanjutnya adalah dinner. Pada acara ini tamu dipersilahkan menikmati hidangan2 yang disediakan. Sedikit yang aku sayangkan dari acara ini adalah karena tidak ada acara hiburannya seperti tarian tradisional atau menyanyi lagu2 tradisional Belanda. semula kupikir akan ada acara demikian ternyata hanya acara makan malam aja. Tapi hal itu gak serta merta mengganggu kami untuk menikmati malam itu. Kami pun mengganti klompen dengan sepatu asli kami (supaya bisa jalan2..hehehe). kami langsung foto-foto deh..keasikan foto2, seorang panitia malah menyuruh kami menikmati makanan "nanti saja foto2nya, ayo makan dulu sana. nikmati makanannya. nanti juga bakal banyak tamu2 yang mau foto sama kalian loh" begitu katanya.  akhirnya kami pun  meluncur ke area makanan, berhubung perut juga sudah lapar dan tenggorokan haus banget. Pertama yang kami nikmati adalah segelas Ice lemon tea. segeeer bangeet..sebenarnya ada wine dan beer juga sih..pengen nyoba tapi gak berani..hahahha..setelah melepas dahaga kami menuju area makanan di kebun. hmmm er zijn veel lekkere eten. ada mushroom soup yang dimakan dengan roti, beef steak, spaghetti, keju, cheese cake, puding, dan banyak lainnya. hmm.. semua harus dicoba tuh..

selain makanan yang enak2, penataan makanannya pun menarik banget loh..seperti keju yang dipotong kotak2 kecil dan di atasnya ditancapkan bendera Belanda..kemudian fruit art, buah yang dibentuk menjadi bunga..
vruit art

kaas lekker
ons champignons soup


waah..malam itu bener2 menyenangkan..bisa mengenal rasa makanan2 Belanda (oh ya kejunya beda banget dengan rasa keju yang umumnya di Indonesia, yang ini lebih lembek, lembut, dan meninggalkan sedikit rasa pahit sebelum menelannya.). Sambil mencicip-cicip makanan itu, kami pun sambil foto-foto juga, dan banyak juga yang minta foto selagi kami makan. Jadi harus siap sedia menaruh piring makanan untuk berfoto.

Akhirnya selesai juga acara malam itu..banyak tamu sudah mulai pulang, tapi kami masih aja sibuk take a picture di setiap sudut-sudut ruangan yang keren. hahaha..yaah..kapan lagi bisa masuk ke Hotel Majapahit dan berada di Koninginnedag Feestje. Belum tentu kejadian 2 kali kan..jadi kesempatan harus benar2 dimanfaatkan deh.

Formasi lengkap met Konjen
(Adra, Irene, Konjen, Ik, en Patrick)

zij is Indonesische maar haar man is Nederlander

Yahh..itu sedikit (padahal banyak) cerita tentang pengalaman menjadi nederlander di acara Koninginnedag Feest. Semoga bakal ada kesempatan selanjutnya untuk menikmati keindahan Belanda lebih lagi..


Foto-foto lengkap bisa lihat di :




Senin, 30 April 2012

BUNTU

Buntu
Kanan kiri depan belakang buntu
ketika kebun-kebun menyambut bunga yang tak henti bermekaran
aku sibuk memanen argumentasi yang tak jelas beranjak kemana


Mereka sibuk berdalil berbeda itu indah
berbeda itu sakit, lelah, dan buntu
tidak cukup satu kali
Harus berulang kali menahan sesak


Bunga-bunga itu masih sibuk dengan pemekarannya
dan aku tetap sibuk dengan argumentasi dan lelah
buntu 
sekali lagi buntu




gambar pinjam
http://shane-stories.blogspot.com 
                                                          

Selasa, 03 April 2012

BBM = Balada pemBuat Miskin



Seminggu terakhir kebanyakan media massa dipenuhi dengan pemberitaan mengenai rencana gila pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, dengan dalih menyelamatkan APBN. Teriakan rakyat di luar gedung pemerintahan pun seakan hanya bisikan di tengah malam. Abstrak dan tak perlu dipedulikan. Berbagai tawaran diiming-imingkan pemerintah kepada rakyat agar menyepakati dan merelakan kenaikan harga bahan bakar minyak, mulai dari Bantuan Langsung Sementara Masyarakat hingga janji peningkatan infrastruktur daerah. Pemerintah seakan menjelma menjadi sosok ambisius yang rela melakukan apapun asal kebijakannya (yang seringkali tidak bijak) diamini oleh rakyat.

Kemuakan rakyat terhadap pemerintahan selama ini terakumulasi dalam sebuah momentum unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Bentrok antara mahasiswa-buruh dan kepolisian-TNI pun tidak terelakkan. Banyak korban yang timbul baik dari keberlebihan pengamanan kepolisian-TNI maupun keanarkisan pengunjukrasa.  Gejolak unjuk rasa yang terjadi di luar gedung ternyata tidak cukup bagi anggota legislative (yang ternyata tidak bisa menjadi legislator) untuk memberikan perhatian atas kebijakan yang harus diambil dalam rapat Paripurna tanggal 30 Maret 2012. Manuver-manuver politik yang mereka mainkan menjadi saksi bahwa keputusan apapun yang keluar dari ruang paripurna DPR tersebut tidak lebih dari permainan dagang sapi yang menjadi favorite mereka. Anggota legislative dalam menjalankan tugasnya memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Salah satu tugas anggota legislative adalah membuat undang-undang. Dalam menjalankan tugasnya tersebut mereka dibekali pagar berupa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menjadi kiblat mereka dalam membentuk suatu undang-undang. Prinsip dasar yang paling jelas dan tegas, yang wajib dipahami secara mendalam oleh DPR, adalah materi undang-undang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Prinsip tersebut iya dan amin.
Sayangnya, anggota DPR (dalam masalah ini saya kecualikan bagi FPDIP, FGerindra, dan FHanura. Mengapa FPKS tidak? Karena bagi saya mereka tidak lebih dari bebek2 yang bingung ikut siapa) yang agak dangkal pengetahuan hukum tata negara dan ilmu perundang-undangannya, dipimpin oleh seorang yang tidak kalah dungunya. Mereka berpikir bahwa substansi undang-undang dapat dibentuk melalui proses mayoritas minoritas tanpa mengacu pada prinsip yang jelas. Kekonyolan dan kebodohan mereka tersebut tampak jelas  dari diputuskannya pasal 7 ayat (6)a dalam UU APBNP pada tanggal 31 Maret 2012 dini hari.

Seluruh rakyat Indonesia tentunya dapat menyaksikan proses pengambilan keputusan yang tidak lebih baik dari dagelan yang dimainkan oleh pemula. Konyol, gila, dan bodoh. Bagaimana ketua DPR dengan seenaknya menabrak aturan-aturan yang telah dimuat dalam undang-undang dan menggantinya dengan voting yang tidak memiliki kekuatan hukum untuk menganulir substansi undang-undang. Belum lagi pengetahuannya mengenai tata cara persidangan yang dangkal menambah kekacauan persidangan. Sidang paripurna berlarut-larut tidak usai karena ketika melakukan skorsing, pimpinan sidang tidak memberika  batasan waktu. Hal yang seharusnya diucapkan oleh pimpinan sidang ketika melakukan skorsing.

Kembali pada materi sidang, banyak pakar hukum yang menyatakan bahwa pasal 7 ayat (6)a yang dipaksakan masuk untuk menyelamatkan wajah Partai Demokrat tersebut, merupakan pasal yang tidak konstitusional.
1.  UUD 1945 pasal 33 ayat (3) menyatakan : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2.  UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak Bumi dan Gas pasal 28 ayat (2) yang menyatakan : “Harga Bahan Bakar Minyak dan harga Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar”, telah dianulir oleh putusan MK

Entah karena pemerintah yang bebal atau memang  dungu dalam pengetahuan hukum, mereka tetap memaksakan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.

Alasan yang terus dikemukakan oleh anggota DPR terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak adalah untuk menyelamat APBN. APBN yang diperoleh (sebagian besar) dari pajak rakyat dan sepatutnya diperuntukkan untuk pertumbuhan kesejahteraan rakyat justru diselewengkan. Tidak habis piker oleh saya jika lembaga legislative tersebut ingin menyelamatkan APBN mengapa tidak menggunakan cara lain yang tidak menambah beban masyarakat, seperti melakukan penghematan besar-besaran terhadap tunjangan dewan dan pegawai negeri sipil, menghapus pengeluaran untuk konsumsi rapat dewan, memangkas biaya “transportasi” anggota dewan yang melakukan kunjungan kerja dan bimbingan teknis. Hal-hal tersebut tentunya akan cukup terasa dan tidak menyengsarakan rakyat. Saya tidak tahu persis berapa “transportasi” anggota DPR ketika melakukan kunjungan kerja dan bimbingan teknis. Namun saya mengambil contoh dari DPRD Surabaya. Setiap dewan yang melakukan perjalanan dinas (kunjungan kerja atau bimbingan teknis) mendapat uang taxi Rp 150.000,- , uang saku Rp 250.000,-/ hari dan uang angkutan setempat Rp 300.000,- / hari, sehingga dalam 1 (satu) kali perjalanan akan mendapat hitungan demikian (kunjungan kerja umumnya dilakukan selama 3 hari 2 malam) : *

Uang saku                               Rp 250.000,- x 3    = Rp  750.000,-
Uang transport setempat           Rp 300.000,- x 3    = Rp  900.000,-
Uang Taxi                               Rp 150.000,-         = Rp  150.000,-
Total                                                                      Rp1.800.000,-


* tahun 2011 dan belum termasuk biaya tiket pesawat

Rata-rata setiap bulan seorang anggota dewan mendapat kesempatan 4 (empat) kali “jatah” perjalanan. Sehingga apabila dihitung secara kasar dalam 1 (satu) tahun dengan jumlah anggota dewan sebanyak 50 orang akan diperoleh demikian :

 Rp 1.800.000,- x 4 x12 x 50 = Rp 4.320.000.000,-

Angka yang WOOOWW kan…  jika saja dapat dilakukan penghematan setidaknya sebesar  50 % saja maka dalam 1 (satu) tahun DPRD Surabaya dapat memangkas anggaran yang tidak dapat mensejahterakan rakyat sebesar Rp 2.160.000.000,-. Angka yang lumayan jika dipergunakan untuk mendongkrak pelayanan pendidikan atau kesehata gratis.
(Sebagai informasi anggaran belanja tidak langsung berupa belanja pegawai untuk DPRD pada APBD 2012 sebesar Rp 15.984.866.750,-)

Apalagi jika kita berbicara tentang APBN yang jauh lebih besar. Anggaran berupa konsumsi rapat dewan yang seharusnya tidak perlu, toh para dewan tersebut telah mendapat gaji pokok, tunjangan, maupun fasilitas dalam menjalankan tugasnya tersebut. Jadi untuk apalagi mereka mendapat konsumsi dalam menjalankan tugasnya.

Wakil-wakil rakyat berdasi yang duduk di parlemen rupanya benar-benar terkena amnesia syndrome akut sehingga mereka lupa akan tugas pokok mereka dan lebih memilih terbuai menikmati fasilitas-fasilitas dari uang rakyat. Rakyat yang selama ini “dipaksa” memilih mereka dalam pemilu pun harus menerima nasibnya menjadi kambing kurban demi memenuhi nafsu financial para anggota dewan yang (katanya) terhormat itu.

Sekarang anggota DPR meninggalkan borok dalam kehidupan rakyat dengan menggantungkan nasib harga bahan bakar minyak  yang menyebabkan harga kebutuhan hidup melonjak dan ogah turun. Harga bahan pokok pun seakan mengerti makna pasal 7 ayat (6)a dengan menanti diumumkannya berita kenaikan harga bahan bakar minyak.
Dan lagi-lagi..dalam setiap kebijakan pemerintahan selalu rakyat yang menjadi pesakitan.

Rabu, 29 Februari 2012

Ketika Eigenrichting Mewabah Salah Siapa


Aksi pembacokan terhadap Jaksa Sistoyo (mantan jaksa Kejari Cibinong), jaksa yang diduga menerima suap, mengingatkan saya pada film “Seeking Justice” yang dibintangi Nicolas Cage. Ketika masyarakat merasa muak atas kecarutmarutan hukum, ketidakamanan lingkungan sosial, skeptic terhadap aparat penegak hukum beserta sistem yang diterapkan di negara ini maka jalan yang ditempuh adalah menerapkan keadilan dalam versinya masing-masing, main hakim sendiri (eigenrichting).

Hakim, Jaksa, Polisi, dan Advokat dikenal sebagai catur penegak hukum. Merekalah pilar yang dianggap berperan penting dalam upaya menegakkan hukum namun fakta yang terjadi tidak sedikit dari mereka yang justru bermain-main dengan kewenangan mereka. Sebut saja hakim, kewenangannya untuk memutuskan suatu perkara adalah hal mahal jika ditukarkan dengan uang. Pengalaman saya pernah bersinggungan dengan hakim yang menawarkan isi putusan beberapa saat menjelang agenda sidang pembacaan putusan. Alhasil putusan sidang yang dikeluarkan pun tidak lagi bertolak dari fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan namun justru bergantung pada jumlah amplop yang ditawarkan para pihak. Banyak scenario-scenario yang disusun untuk menghasilkan putusan persidangan yang memberikan keuntungan financial bagi penegak hukum.

Tidak hanya hakim, ketika berbicara mengenai kewenangan jaksa pun, sarat dengan penyalahgunakan kewenangan. Bagi para praktisi hukum ataupun masyarakat yang pernah berurusan dengan hukum secara institusi tentunya paham betul ada harga yang harus dibayar untuk setiap tindakan yang diambil. Jual beli isi tuntutan pun bukan lagi hal baru dalam praktek hukum, tidak sedikit surat kabar yang menguak hal ini. Bahkan jaksa yang menanggung hukuman atas hal tersebut pun telah ada, sebut saja Jaksa Urip Tri Gunawan yang telah mendapat vonis 20 tahun atas suap yang diterimanya dalam kasus BLBI.

Dalam konstitusinya, Indonesia disebut sebagai negara hukum. Hal yang sangat ironis jika diperbandingkan dengan kondisi riilnya. Penegak hukum yang dulu dipandang berstatus mulia, problem solver for law case saat ini benar-benar kehilangan muka-kehilangan tanduk untuk melawan kejahatan. Penyelewengan kewenangan yang sudah sistemik tersebut menjadi peluang ampuh bagi para pemegang kekuasaan baik di lembaga legislative maupun eksekutif di negeri ini untuk meraih kekayaan demi memanjakan keluarganya. Seakan makan 3x sehari, berbelanja 1x sebulan, dan tidur di kasur tidak lagi cukup bagi mereka. Seakan berbelanja di Tanah Abang atau pasar grosir di kota-kota lain menjadi hal memalukan bagi mereka. Tolak ukur penilaian harkat dan martabat manusia saat ini memang telah benar-benar bergeser. Bukan lagi berdasarkan kapasitas diri namun lebih pada brand fashion, lebih pada penampilan fisik. Akibatnya korupsi pun menjadi jamur yang tumbuh subur menghinggapi setiap aspek, mulai dari kepala hingga kaki.
Mahasiswa yang sejak mengikuti masa orientasi telah di”cuciotak” bahwa mereka adalah agent of change yang dibebani tanggung jawab untuk merubah kondisi sosial, merubah sistem yang buruk pun tak mampu melawan arus terlalu lama. Tahun pertama pengabdian mereka di lingkungan pemerintahan bisa saja berlangsung dengan baik namun selanjutnya…hanya mereka dan Tuhan lah yang tau, tentunya beserta PPATK, BPK, dan KPK (aah..semua yang berhubungan dengan keuangan memang membawa nikmat sekaligus kengerian, terutama jika bersinggungan dengan kata pemeriksaan). Maka headline surat kabar maupun media elektronik yang menggaungkan rekening gendut PNS muda bukan lagi hal mengejutkan. Mengingat kompetisi di antara pendaftar PNS tidak saja ditentukan dari kualitas otak namun juga kualitas dompet, maka kerja keras demi balik modal pasca diterima pun menjadi harga mati. Yah..saya percaya diantara beribu PNS di negeri ini masih ada yang melangkah dengan kejujuran dan perjuangan kualitas diri, dan saya berharap kalian tetap pada pendirian untuk melawan arus.

Maka ketika terjadi “eksekusi jalanan” atas keadilan yang tidak tercapai apakah menjadi kesalahan mutlak pelaku. Saya lebih memilih untuk melihat sudut pandang mereka, walaupun sepatutnya tidak ada pembenaran atas tindakan main hakim sendiri, namun berangkat dari kemuakan masyarakat atas kecarutmarutan negeri ditambah kegeraman akibat tidakmampu untuk melakukan apapun, saya dapat memakluminya. *Dengan catatan : keadilan tetap harus ditegakkan*

Eigenrichting yang saat ini mulai marak dan menjadi trend harusnya menjadi titik balik penegak hukum untuk kembali menjunjung kejujuran dan totalitas pengabdian. Dimulai dari mereka diharapkan dapat membawa perubahan bagi tikus-tikus berdasi yang masih juga belum puas menggerogoti negeri ini. Mereka bukan sekedar harus dibuat kapok, tapi harus dimatikan hingga akarnya.

Pekerjaan rumah besar memang, serasa mustahil tapi bukan berarti tidak mungkin. Pekerjaan rumah bagi kita masyarakat secara umum tentunya dengan memperdalam ilmu agar tidak lagi salah memilih pemimpin. Citra pemimpin yang dipilih juga merupakan cerminan dari pemilihnya. Buka mata, telinga bahkan hidung lebar-lebar agar jangan sampai tertipu oleh tipu daya pencari suara.

Selasa, 21 Februari 2012

Mencintaimu adalah Suatu Keharusan yang Menyenangkan

Mencintaimu adalah suatu keharusan yang menyenangkan
Mencari cinta tak kan lagi indah
Hadirmu yang menabur warna
Dalam crita ini tak kuharap sebuah akhir
dan kini kau pergi tak kembali.

Bahagiaku menikmati senyummu
Menjawantah ke dunia penuh aksara
Hanya kata cinta yang kau ramu
Menghadirkannya padaku mengisi asa

Mencintaimu adalah suatu keharusan yang menyenangkan
Bahkan lebih...

Rabu, 15 Februari 2012

Aneh! Perda Dicabut Dijalan

Rabu, 15 Februari 2012 kemarin cukup ramai di Surabaya terutama kawasan DPRD Surabaya dan Balai Kota karena ribuan buruh dan sopir angkot melakukan demo besar-besaran. salah satu tuntutan mereka adalah Pencabutan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 dan Peraturan Walikota yang menjadi peraturan pelaksana perda tersebut.

Yang menarik bagi saya bukanlah masalah substansi perda yang menimbulkan gejolak bagi supir2 angkot tersebut namun lebih pada respon yang diberikan oleh Walikota Surabaya. Bagaimana tidak, dalam beraneka surat kabar hari ini (Kamis, 16 Februari 2012) ramai diberitakan bahwa dalam menyikapi "serbuan" buruh dan supir angkot tersebut, Walikota Surabaya memilih untuk mengabulkan keseluruhan tuntutan tersebut. yang paling membingungkan saya adalah ketika beliau memenuhi tuntutan supir angkot untuk mencabut Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 dan perwalinya. kebingungan saya ini membawa pada pertanyaan penting mengenai pencabutan peraturan daerah.

Dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan diuraikan bahwa suatu peraturan perundang-undangan hanya dapat dicabut oleh peraturan perundang-undangan yang setingkat ataupun yang lebih tinggi. Peraturan perundangan yang lebih tinggi pun hanya dapat mencabut peraturan perundangan di bawahnya bilamana peraturan perundangan yang lebih tinggi tersebut dimaksudkan untuk menampung kembali seluruh atau sebagian dari materi peraturan perundangan yang lebih rendah yang akan dicabut tersebut.

Peraturan Daerah merupakan produk hukum yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Kepala Daerah. Untuk mencabut suatu peraturan daerah maka harus melalui peraturan daerah yang pembentukannya harus disetujui bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah. Pencabutan peraturan daerah secara sepihak oleh Kepala Daerah merupakan salah kaprah yang cukup fatal.Hal inilah yang menurut saya terjadi di Surabaya. Reaksi walikota terhadap demo yang serta merta mengumbar janji akan mencabut peraturan daerah tersebut sangat tidak masuk akal karena secara ketatanegaraan maupun dalam hukum administrasi beliau tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan peraturan daerah.

Entah ilmu hukum apa yang dianut beliau hingga bisa mengambil keputusan sepihak tersebut..

Selasa, 14 Februari 2012

Jadilah KehendakMu

Dalam renungan yang saya baca, hati saya terperosok cukup dalam ketika membaca :
  "Tuhan tidak menjebloskan manusia ke neraka. Para pemberontak yang akhirnya berada di neraka memilih untuk tinggal di sana."

Sungguh kalimat ini membuat saya berpikir ulang dan sangat keras mengenai kehidupan dimana saya berada. Saya percaya keberadaan surga dan neraka. Iman saya menyatakan bahwa jalan kebenaran dan hidup hanyalah Yesus. Saya penganut iman kristiani. Dan justru hal itulah yg membuat saya kembali berpikir. Iman yang saya anuti ini apakah telah menjelma dalam pola tingkah saya. Apakah saya termasuk dalam lingkup manusia yg memberontak dan memilih tinggal dalam neraka? 

Kata-kata selanjutnya yang tak kalah menampar adalah ungkapan C.S. Lewis : "Pada akhirnya akan ada dua macam orang: orang-orang yang berkata kepada Tuhan, 'Jadilah kehendak-Mu, ' dan orang-orang yang kepadanya Tuhan berkata, 'Jadilah kehendakmu.'"

Aaahh..mengerikan..sungguh mengerikan jika Tuhan sampai mengatakan hal itu. 
Saya adalah si kepala batu dlm keluarga. Segala larangan dan aturan yang difatwakan papa akan saya mentahkan dan hampir selalu saya langgar. Pernah suatu kali saya dilarang untuk pergi bersama teman2 rekreasi ke pantai. Papa dan mama melarang saya sehingga saya murka dan merajuk. Jika mengingatnya sungguhlah saya malu.. Ketika sudah bosan mereka melarang (dan telah menyampaikan alasan yg padahal sangat masuk akal) namun selalu mendapat respon oposisi dari si kepala batu maka mereka berkata "terserah, lakukanlah kehendakmu."
Pada titik itu saya selalu akan diam dan menyerah. Karena ketika mereka megatakan hal itu menandakan kesedihan akibat penolakan saya atas perhatian yg mereka berikan.

Pengalaman itu serupa dg peringatan C.S.Lewis. Ketika kita manusia selalu berjibaku dan melawan kehendak Tuhan maka akan ada titik dimana Tuhan berkata "jadilah kehendakmu". Apa jadinya kita tanpa Tuhan. Sebagaimana pikiran saya ketika kecil (bahkan hingga skrg) apa jadinya saya tanpa orang tua.

Penolakan-penolakan kita atas perhatian dan kasih sayang Tuhan akan membawa kita dalam kesendirian menjalani kehidupan. Tanpa sandaran jiwa, tanpa problem solver, dan yang lebih fatal "Tanpa Harapan".
Saya ingat..ketika berdoa seringkali sukar untuk mengucapkan "jadilah kehendakMu atas hidupku". Sungguh. Karena ketika saya mengucapkan itu maka saya harus siap menanggalkan keinginan saya. Ada rasa takut kehendak Allah tidak sejalan dengan kehendak saya. Sehingga selalu saya menyisipkan kalimat "jika boleh, bersepakatlah dengan kehendakku Tuhan".
Hahahah..saya tau..itu kalimat bodoh. Saya akui..saya memang masih harus belajar banyak tentang makna berserah..berserah pada Tuhan.

Sungguh Tuhan..jadilah kehendakMu atasku..

Senin, 13 Februari 2012

dunia yang bergolak

ketika dirimu merasa kehidupan tidak lagi berpihak padamu
tetaplah berpihak pada kehidupan
toh malam ini bintang akan muncul
jikapun tidak dan hujan turun deras, esok matahari akan bersinar
walaupun ia enggan, masih ada udara yang memenuhi rongga parumu

kerisauan yang menghampiri itu wajar
menjadi tidak wajar jika ia menguasai jiwa
punya Allah yang hidup.. itulah kekuatan saya

Minggu, 12 Februari 2012

Ritme yang Dia Taklukkan

Dia memilih duduk diam di tepi kasur.
Rokok kemarin malam yang belum habis terhisap disulutnya kembali.
Aromanya menyengat bagi para kontra rokok. Namun dengan itulah dia menenangkan isi otaknya.

Pertengkaran kemarin cukup hebat. Hingga pagi ini Dia terbangun sendiri.
Tidurnya tanpa mimpi. Dia bertekad untuk tidak bermimpi sebelum impian dasarnya tercapai.
Telah lama Dia memendamnya. Berharap dan meyakinkan diri bahwa pilihannya akan mendukung impian Dia.
Salah. Kesalahan besar.
dia hanya menginginkan sebuah keluarga. kehidupan tenang. pemasukan yang dapat dipastikan. dan merancang pengeluaran agar mudah dikontrol. Dia menganggap hal itu bukan impian. Bagi Dia itu hanya kegilaan. Kegilaan adalah menyerahkan hidup pada ritme. bagi Dia manusia memiliki hak dasar mengatur ritme. untuk perbedaan itulah mereka bertengkar. Yah..kesunyian antara Dia dan dia meledak malam itu.

"Kopimu" sodor dia.
Dia hanya bergeming, menyesap dalam rokoknya yang telah ganti baru.
Mereka pun bergelut dalam kesunyian.
"Pagi ini aku pergi." cetus Dia
"Mengapa?"
"Ada ritme yang harus kuatur. Mimpiku diluar sana."
"Dan aku tidak dapat menjadi bagian dari mimpimu?"
"Entah..mungkin bisa. Namun lebih baik tidak. Aku tidak menawarkan rutinitas, kepastian. Kau akan mati gila karenanya. Seperti aku akan mati gila dalam keteraturanmu."
"Pergilah kalau begitu. Kau tahu dimana aku ketika telah lelah. Kapanpun itu."

Dia beranjak, meraih gitar dan kotak rokok terakhirnya. 
Dia pergi dalam sunyi. Baginya lebih baik tanpa perpisahan. Toh mereka tetap berada dalam dunia yang sama, hanya menempuh jalan berbeda.


Perbedaan tidak masalah.
Namun menjadi masalah ketika kita menyeragamkan perbedaan itu. terutama kepada orang lain.
Tidak ada kegilaan, hanya perbedaan saja yang ada.

Jangan takut atas kegilaanmu..perbedaanmu maksudku.

Kamis, 09 Februari 2012

Memimpikan Kehadiran Voedselbank

+ Hoe gaat het met je?
-  aahh.. goed..goed.. En met jou?
+ prima.
-  wat schrijf je verhaal ?
+ aahh.. ik schrijf voedselbank. ik vind voedselbank is goed idee. Ze moet heefen dat.

===========================================================

Sesuatu yang berbau Belanda membuat saya merasa penasaran. saya penasaran bagaimana cara negeri itu bisa menguasai bangsa Indonesia sebegitu lamanya. kemungkinan yang terpikirkan oleh saya adalah saat itu bangsa Belanda sedemikian pintarnya baik dalam ilmu maupun strategi atau bangsa Indonesia sebegitu bodohnya. whatever, nyatanya Indonesia mantan jajahan Belanda.

kenyataan itu tidak lantas membuat saya benci Belanda..hohoho..justru saya menyimpan impian menginjakkan kaki dan menelusuri negara sungai itu. Impian saya adalah memasang  foto diri dengan background plang "Mohammad Hatta Straat" di semua akun jejaring sosial saya. Ambooii..someday i'll have that pic.

keusikan hati pada "Belanda" menggelitik saya untuk menelusuri negara tersebut walau masih di dunia maya. Hal menarik yang saya dapatkan adalah Voedselbank.



Voedselbank merupakan lembaga penampung makanan yang didanai oleh pemerintah Belanda. Lembaga ini berdiri sejak tahun 2002. Sistem kerja Voedselbank sangat menarik, dimana voedselbank menampung makanan-makanan yang tidak laku untuk nantinya dibagikan kepada masyarakat dengan tingkat perekonomian rendah terutama yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Ide voedselbank ini lahir pada tahun 1984 di Perancis yang kemudian diadopsi oleh beberapa negara Uni Eropa bahkan di Belanda telah terdapat 8 voedselbank yang besar. Voedselbank menggandeng foodstore maupun supermarket untuk menyumbangkan makanannya yang tidak laku untuk ditampung di voedselbank dan disalurkan kepada masyarakat. Seperti diuraikan dalam artikel yang saya baca, ide voedselbank berangkat dari kenyataan banyaknya pemusnahan makanan yang hampir kadaluarsa. Di Belanda sendiri terdapat kebijakan mengenai pemusnahan makanan dimana makanan wajib dimusnahkan dalam tempo 2 bulan sebelum masa kadaluarsa. Hal ini memunculkan pemikiran banyaknya makanan yang mubazir sehingga akan lebih bermanfaat jika makanan tersebut dibagikan kepada masyarakat tidak mampu sebelum masa berlakunya habis.

Memang fakta ini menimbulkan pertanyaan, setidaknya pertanyaan dalam benak saya, mengenai kemiskinan di Belanda. Banyak artikel-artikel yang membahas tentang ini namun selama ini dalam bayangan saya kemiskinan di Belanda tidak cukup hebat seperti di Indonesia karena Pemerintah Belanda merupakan pemerintahan yang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini terbukti dari kebijakan-kebijakannya yang menyediakan jaminan sosial bagi masyarakat tuna karya (baca : pengangguran), sesuatu yang tidak ada di Indonesia.

Jenjang kesejahteraan di Belanda timbul akibat adanya perubahan mata uang yang berlaku yaitu dari Golden beralih ke Euro. Nilai tukar mata uang Golden yang jauh lebih rendah dibandingkan Euro mengakibatkan terjadi lonjakan kemiskinan di Belanda.


Kemiskinan di Indonesia

untuk menyadari kehadiran kemiskinan di Indonesia hampir bisa dikatakan tidak perlu data survey dari lembaga manapun karena kehadirannya cukup mencolok mata. Kecuali kita tinggal di perumahan2 mewah, kita dapat menyaksikan kemiskinan dimana-mana. walaupun saya belum pernah melihat langsung di Belanda, dapatlah kita katakan perbedaan mendasar mengenai kemiskinan di Indonesia dan Belanda, yaitu tidak ada perhatian pemerintah terhadap kemiskinan. bahkan kepala negaranya sibuk mengingkari kemiskinan dengan menyodorkan pada media angka-angka statistik yang menunjukkan kemiskinan di Indonesia menurun. aahh..omong kosong besar.. jika memang angka kemiskinan menurun, mengapa masih banyak anak tak sekolah, banyak masyarakat yang mengidap penyakit rendah gizi, ada kelaparan, ada histeria kemiskinan yang memicu perilaku suicide, kesehatan yang terlantar, tuna wisma yang tersebar, bahkan angka pengangguran yang tetap saja menunjukkan angka fantastis. bukankan pengangguran berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat?
pemimpin Indonesia saat ini lebih sibuk mengurusi rumah tangganya, seakan lupa bahwa ada rakyat yang perlu disejahterakan.

saya memimpikan kehadiran Voedselbank di Indonesia. memang kehadirannya bukan menjadi solusi atas mengenyahkan kemiskinan namun setidaknya keberadaannya dapat menjadi angin penyejuk, penyambung hidup bagi masyarakat kelas bawah. sementara itu pengentasan kemiskinan harus tetap menjadi PR Prioritas pemimpin negeri. Membayangkan keberadaan voedselbank dapat sedikit memberikan rongga untuk bernafas bagi masyarakat.
Alangkah bergunanya para pemimpin bangsa itu jika dapat menghadirkan voedselbank, membentuk suatu kebijakan dimana pengusaha-pengusaha makanan (terutama perusahaan besar) wajib menjadi donatur tetap dalam voedselbank. tentunya makanan-makanan tersebut tetap harus melewati prosedur pengecekan agar  kualitas makanan yang disumbangkan tetap terkontrol. sehingga jangan sampai "sumbangan" tersebut justru menjadi sarana membuang "sampah".


Note :
Gambar diambil dari http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/news/2011/05/07/427/belanda_sejahtera__fenomena_si_kaya__quot_penduduk_quot__si_miskin.html

Senin, 06 Februari 2012

going 25 th : collect my courage

i always walk in my step and in my mind.
listening is something hard to do
i almost never listen anyone, except my father.
he is my weakness.
what he said, will be my word. since i was just a little tiny girl.
that's why i love him very much because i always become his little tiny girl. Yes..until now.

and now..
i'm growing up..in the real meaning..
i'm going 25 th.
the way to be there is not easy. i have a lot of worries, cries, hostility, disappoinments, and many thing about life. of course i see happiness and lot of laughing in my journey

here
i am standing
try to look back. see my past, remember my journey.
i found a lot of colours.
that is not bad for me. i love it.
i love my journey.
specially him..i love him..


and now i collect my courage
prepare my self to welcome my 25th.
i have waiting for this so long.. 24 years..hahha..
need more courage to face my 25th.
i have one big box of plan in there..

i know, Lord..
i do not worry. upss..i worry, Lord. however..i just my father little tiny girl.
thay's why i must collect my courage. i know You will be there. likes my father and mother who never let me alone face this world.
just keep me, Lord.. keep me from wrong way, keep me from give up..

Thank You for last year, last week, yesterday, today, tommorow, and also big thanks for my "going to 25th"
i enjoy it..


Rabu, 25 Januari 2012

Beruang yang Berulang Tahun

Perkutut kecil berlari menyisiri kerikil. Sesekali ia berhenti karena batu itu menyakiti kakinya yang mungil. Ia bertemu harimau yang sedang bernaung berusaha memukau.
"Hai, tut. Kemanakah kau akan pergi?" Harimau menyela langkah perkutut.
Perkutut yang ramah berhenti "aku akan ke pesta beruang. Ia berulang tahun hari ini. Tidakkah kau diundang?"
"Haaa??" sahut harimau menganga, "berulang tahun?? lagi..?? Kemarin baru saja aku ke pesta ulang tahunnya".
mereka berdua saling memandang. Hanya memandang, tidak mengangkat bahu.

"Hooiii..apa yang kalian bincangkan?" Jerit kelinci dari kejauhan.
"beruang yang berulang tahun" kata harimau masih sambul melongo. "ooohhh iya..beruang berulang tahun 2 hari yang lalu. aku datang ke pestanya, banyak makanan enak disana. aku bahkan minum 5 gelas jus wortel dan 1 loyang pie apel madu bikinan ibunya."
Kali ini harimau dan perkutut tidak lagi saling berpandangan namun mereka melotot pada kelinci serempak.
"Ada apa dengan beruang? Mengapa ia berulang tahun 3 hari berturut-turut?" Seru bingung perkutut yang selanjutnya menceritakan bincangnya dengan harimau kepada kelinci yang berujung pada mengakibatkan kebingungan bergantian.
"aaahhh..mari kita datang pada beruang dan bertanya langsung padanya." Usul harimau, "aku tidak suka kebingungan. dan ini lebih membingungkan daripada menghitung jumlah loreng di badanku."

Sesampainya mereka di pesta beruang, perkutut memanggil beruang keluar dan bertanya, "Maaf kuajak kau keluar beruang, aku takut kau malu jika kubertanya di depan tamu lainnya. Mengapa kau berulang tahun 3 hari berturut-turut?"
"oohh..begini perkutut, harimau, kelinci, maaf membingungkan kalian. Aku ingin punya KTP. Dua hari lalu aku ulang tahun ke 15, kemarin ke 16, dan hari ini ke 17.  Jadi besok aku bisa mendapatkan KTP ku karena sudah berusia 17 tahun. Ayo silahkan masuk semua..nikmati pestanya ya.." cerocos beruang tanpa ampun.
Perkutut, harimau, dan kelinci sekarang bingung bersama.

angka memang hanya salah satu cara untuk menandai waktu..

Selasa, 17 Januari 2012

air mata lagi

kenangan-kenangan itu seakan tak mau berdamai denganku. selalu berputar berusaha membuatku menarik kesimpulan. menggelitiku untuk terus menyatakan "andai", menggugahku untuk selalu mempertanyakan "mengapa".

ahhh..aku tidak akrab dengan rasa kehilangan. aku tidak terbiasa menghadapinya. kehilangan orang terdekat, kehilangan sosok panutan, kehilangan salah satu pahlawan hidup. masih belum mampu ku melepas kepergianmu. aku berusaha. aku mencoba. namun bayang-bayangmu masih menggelayuti kesadaranku.


aku cengeng..ya..aku cengeng menatap kehilangan ini.
apalagi yang mau kulakukan..?
aku cengeng, tulang. air mataku masih tak mau kalah.
aku masih bertanya mengapa
aahhh..kau berjanji mengantarku menikah, tulang. kini siapa..?

banyak kesedihan karena jalan damaimu ini.
tak pantas memang kami menghalangi kau pergi bersama Tuhan
sosokmu masih kami butuhkan..

benarkah kau pergi, tulang..?
benarkah tak lagi bisa kami menyentuhmu..?
sekedar merasakan pelukan hangatmu..?
atau hanya mendengarkan suaramu saja..?

hati kami hancur..

betapa tipis perbedaan sukacita dan kesedihan
betapa tipis perbedaan tawa dan tangis
tawa kita masih pecah kemarin dan sekarang air mata yang menggantikannya

aahhh..tulang..aku masih meratapimu
padahal ku berjanji tidak lagi
entah berapa pagi lagi yang akan kuhadapi dengan terbengong.
menyadarkan otakku kau telah tiada..

menjejak hari ini

hari ini datang kembali..
aku kembali terpekur, masih separo sadar dari keadaan hibernasiku
dan tersadar..
sejak kemarin dirimu sudah tiada.
aku merindumu, tulang
aku masih bersedih namun aku sudah berjanji padamu dan Tuhan
hari ini tiada lagi air mata..hanya kemarin aku boleh meratapimu
meratapi kesedihanku..kesedihan kami yang kau tinggalkan..

ahh..aku yakin kau mengamatiku menuliskan kisah ini.
aku yakin kau sedang tersenyum menyaksikan kami yang saling menguatkan
dan aku yakin tulang mengamati dan tersenyum bersama Yesus..
tulang bahagia kan..? karenanya aku takkan lagi meratapimu, tulang.

terima kasih akan hari ini
menyadarkanku akan yang terjadi hari kemarin
just keep my tulang, Lord..
he is our hero..and we love him so much..

Rest in Peace
Tulang Natalia Tampubolon










#peluk rindu dariku#

ryna

Senin, 16 Januari 2012

selamat jalan, tulang

di sini aku terpekur..termenung..melongo..dan menangis.
aku terpana dengan berita pagi ini..
kau merengkuh jalan damaimu, tulang.


terasa masih terlalu pagi..
terlalu cepat..
terlalu mendadak..
dan segudang kata terlalu yang kuutarakan pada Tuhan untuk mempertanyakan kepergianmu, tulang. padahal Tuhan memiliki waktunya sendiri.
yah..aku manusia, tulang. manusia yang bersedih..sangat bersedih mendengar kepergianmu.


memoryku tentangmu tidak banyak..cukup lama kita tidak bersua. hal yang paling kuingat hanyalah ketika kau mengajarkan kami menembak di kebun belakang rumah opung. menembak buah kelapa di pohonnya hingga bocor. selongsong peluru itu bahkan kusimpan dalam waktu cukup lama. sayangnya sekarang entah dimana..itu masa kecilku, tulang. masa kecil ketika bersua denganmu menganyam cerita yang hingga kini tertanam lekat di otakku. sungguh hanya itu yang kuingat, tulang. maafkan aku karena tidak banyak mengingat cerita tentang kita..

sungguh tepat kepulangan kami ke binjai. tanggal 28 Desember 2011 malam kami tiba di binjai. Tulang yang menyambut kami di halaman depan rumah opung. aku pangling, tulang. aku sempat gak mengenali wajahmu. aku lupa sosokmu, hanya selongsong peluru dan buah kelapa itulah yang kuingat. lagi-lagi maafkan aku, tulang. aku menoreh alasan cahaya yang tidak cukup baik membuatku tidak mengenali wajahmu. tapi ikatan darah itu memang ada. saat memeluk tubuhmu aku merasakan ada rindu terselip, aku merasakan kepuasan bertemu denganmu, aku bahagia bisa bertemu dan memelukmu. terutama saat ini ketika hanya ada kenangan. aahh..tulang..lagi-lagi kupertanyakan padaNya mengapa terlalu cepat tulang pergi..

belum lama berselang dari kepergian tulang Ella, tulang. kutahu..kita semua tahu betapa sedihnya opung. sekarang opung harus kembali mengatakan selamat jalan pada anaknya, padamu tulang. aku tahu tulang pasti mengerti kesedihan opung. Tuhan..kuatkan hati opung..jangan persalahkan dirinya jika dia tak henti mempertanyakan "mengapa" padaMu. tolong pahamilah kesedihan hatinya, Tuhan.

kepulangan kemarin walaupun hanya sebentar kita bersua cukup dalam menorehkan rasa sayangku padamu, Tulang. aahh..sosokmu..suaramu yang begitu khas sekarang sedang berkecamuk dalam pikiranku. air mataku terus tak berhenti, tulang. bahkan jemariku masih bergetar menuliskan kata-kata ini. tahukah tulang kalau kau begitu menyenangkan..? sungguh..aku mengatakannya bukan karena sekarang kau telah bersama Yesus. tapi saat bertemu denganmu aku merasakannya. menyesalku tidak sempat berfoto denganmu tulang.

umur memang gak ada yang tahu..itu kata orang banyak..tapi tidak menghiburku, tulang. aku hanya ingin mendapat kebebasan sehari ini untuk meratapimu, agar besok aku sanggup menegakkan kepala dan menghentikan air mata ini. maafkan aku, tulang..maafkan aku, Tuhan. just for today, please..

tulang..kata-katamu yang kuingat lekat waktu tulang bilang "setelah kesedihan pasti ada sukacita". berulang kali tulang katakan itu ketika di Binjai kemarin. itu pula yang tulang katakan ketika "ulaon" bang tin. kita mengadakan "ulaon" sesaat setelah kepergian tulang Ella. sekarang tulang yang menyusulnya..aku hanya berusaha untuk mengingat kata-kata tulang untuk menghentikan air mataku. "setelah kesedihan pasti ada sukacita". iya, tulang..hanya hari ini aku bersedih..karena aku tahu tulang akan marah jika kami terus bersedih.

kesedihanku memang bukan apa-apa jika dibandingkan kesedihan Nantulang, Natalia, Bobby, dan Radja. apalagi kesedihan Opung. aaahh..setiap dari kami pasti memiliki caranya sendiri untuk mengatasi kesedihan ini.

tulang..andai tahu kau akan pergi hari ini, rasanya ingin membatalkan kepergian ke kisaran tempo itu. supaya bisa kuraih memory lebih banyak tentangmu dari saat ini. aku ingat pesan-pesan tulang padaku saat "ulaon" itu. aku pasti berhasil, tulang. aku pasti buat bangga keluarga semua, terutama papa, mama, dan opung. sungguh beruntunglah aku sempat bertemu lagi denganmu, tulang. sempat mendengar nasihat-nasihatmu, terutama sempat mendengar langsung doa-doamu untukku. itu bagian dari hidupku yang indah, tulang.

terima kasih untuk bagian-bagian indah di hidupku, tulang. terima kasih telah menorehkan kisah dalam hidupku. Tulang..masih ingat waktu aku berkata "tulang..jangan ketiduran ya kalo lagi jaga tahanan..". hahahah..aku bercanda, tulang..karena aku merasa dekat denganmu maka kuberani bercanda denganmu.
bahagialah semua orang yang pernah mengenalmu, tulang. yang memiliki kisahmu dalam hidup mereka. yang pernah menerima kasih sayangmu. yang pernah melekat dalam kehidupanmu. kami..kami semua yang tulang tinggalkan adalah orang yang bahagia karena memilikimu dalam bagian hidup kami.

Selamat jalan, tulang..
aku sedih..kami sedih..tapi kami bahagia karena Tulang bahagia bersama Yesus..
usapkanlah air mata kami yang menetes..datanglah dalam mimpi kami untuk menyuruh kami berhenti menangis..

aku sayang kamu, tulang..pelukanmu ketika kita berpisah tidak mungkin terlupakan..seperti kisah tentang buah kelapa dan selongsong peluru itu. besok aku tidak akan menangis lagi. aku janji, tulang.  karena tulang pergi untuk diam dalam damai bersama Yesus.

kami akan kuat menerima jalan damai mu...
Selamat Jalan, Tulangku sayang..

Kamis, 12 Januari 2012

cinta = sandal jepit ??

Cinta, love, amor, amore, liefde..memang topik sepanjang masa yang gak akan habis dibahas mulai dari jaman nenek moyang kita hingga nanti generasi terakhir kita. hanya saya masing2 generasi memiliki caranya sendiri untuk menggambarkan cinta. buat aku sendiri cinta itu abstrak. tidak bisa digambarkan, hanya bisa dirasakan dengan cara yang khusus dan simple. ahh..ribet ngomonginnya..hahhaha..

i'm not falling in love but i am in love..yeaah..everybody always in love. don't care with who they are in love : parents, sister, brother, even man or woman, sometimes with animal. I'm in love with dogs..they are so sweet..hmmm..hahhaha..

pernah gak dengerin percakapan gombal ala anak baru gede yang lagi "pacar2an".
Girl (G)   : apa alasannya kamu cinta aku ?
Boy (B)  : aku gak butuh alasan untuk mencintaimu. aku cinta kamu apa adanya.
G            : sungguhan..? berarti kalo aku gundul kamu tetap cinta aku ?
B            : iya. aku akan tetap cinta kamu.

keesokan harinya gadis itu menggunduli rambutnya untuk membuktikan kata2 kekasihnya.
B     : kenapa kamu menggunduli rambutmu, sayang ?
G     : untuk membuktikan cintamu padaku. kamu tetap mencintaiku kan ?
B     : hhmmm... yeaaah.. tapi sekarang kita break dulu ya.
G     : loh kenapa? katanya biar aku gundul kamu tetap mencintaiku..
B     : aku emang tetap mencintaimu. tapi bukan berarti aku tetap ingin bersamamu dalam kondisi demikian.
G     : ??? #melongo#

cinta akan bernilai sama dengan kata benda lainnya jika tidak diikuti perbuatan nyata. cinta gak akan berbeda dengan laut, gunung, atau bahkan sandal jepit. cinta hanya akan bermakna ketika menjadi perbuatan.
mencintai dengan kata2 jauh lebih mudah daripada mencintai dengan perbuatan..

jatuh cinta itu menggunakan perasaan, bukan logika. namun menjalani cinta membutuhkan perbuatan bukan lagi sekedar perasaan..

really I'm not falling in love with you anymore..but i still love you. that's why I'm still here, beside you.

addicted with violin

postingan pertamaku di tahun 2012. daaaann..aku punya candu baru..ya..biola. akhirnya aku bisa memainkan alat musik ini. belum jago memang tapi cukup lumayan bisa memainkan beberapa lagu pendek dengan diwarnai beberapa nada falls. hahahha...biola memang alat musik yang tidak mudah untuk ditaklukkan. ini sudah memasuki minggu ke 7 aku berlatih biola. bukan latihan sendiri..tapi pake guru les. pengorbanan gaji juga sih (bayangin 350 ribu/bulan untuk 45 menit/minggu)..tapi sebanding dengan rasa bangga bisa main biola. sungguhan...
my first violin

memang benar kan kalo impian itu harus dikejar..pengorbanan pasti ada..mulai dari kewajiban "realokasi" gaji tiap bulan sampe korban leher yang mendadak jadi "tengeng" (hahahha...apaan sih istilahnya buat bilang leher yang pegel2 mendadak) karena harus ngepit tuh biola. auugghhh...

satu kata untuk biola.. "KEREN". aduuuhhhh...rasanya speechless untuk menggambarkan gimana rasanya bisa main biola. gak kebayang bisa kejadian dalam hidupku. berlebihan ya..? hehehe..biarin deh..tapi sungguhan loh..
perjalanan untuk bisa sampai pada titik menjadi "vionist" emang masih panjang banget dan udah kebayang juga kesulitan2nya. but..that is a challange.. life without challenge is nothing..iya gak..ibarat naik mobil lewat jalan tol. lempeeeengg aja, lama2 bikin ngantuk. hahhaha...

warna-warni belajar main biola memang bakal jadi kenangan tersendiri. aku masih ingat di awal latihan biola, guruku suruh untuk belajar gesek biola doank. tanpa belajar nada apapun. just practice how to scrape violin. bosaaann..? banget. tapi di situlah letak kunci keberhasilan bermainan biola. cara menggesek yang salah akan membuat keahlian memainkan nada jadi gak guna. susaaaahhh bangeeettt untuk bisa menggesek satu senar tanpa mengenai senar lainnya dalam itungan 1 bow. (aaahhh...jelimet banget jelasinnya, FYI bow adalah alat penggesek senar biola). kebanyakan sentat sentut senar lainnya yang emang berdekatan banget. lagi-lagi...di situlah tantangannya.

action with my violin :b

Liburan akhir tahun (yang cukup lama) dengan agenda traveling ke kampung halaman papa membuat aku harus "libur" latihan juga. and now...i really miss my practice..