Kamis, 02 Mei 2013

Dia Jiwa yang tak dari Jalanan

Ada yang salah dengan jiwa di jalanan ini. semua hitam. tarian-tarian yang mereka pamerkan tak cukup hebat untuk menipu warnanya. tawa yang disuratkan pun hanya jelmaan dari rekaman masa lalu. semacam boyband atau girlband yang menyanyi sekali untuk sejuta performance.

Dia menarik perhatianku dalam gemingnya. ku terpikir tentang mahakarya pperupa handal. jiwa elok terpancar dari matanya. detik aku memandang menjadi detik kupanjatkan doa meminta ia menjadi milikku. aku menatap . dia menawarkan ketenangan. dan sekarang siapa perduli dengan ramai mereka. siapa perduli dengan kemunafikan yang dipuja. doa-doa tadi masih kurapal. berharap kali ini tidak ada telinga yang tertutup atau mungkin ditutup.

dia mengutukku dengan pesonanya. aku memuja cahanya. jiwaku tertuku padanya memohon menjadi rumah untuknya. tanpa jawaban rapal doa kumenggeluti jiwanya. berbaur mengenyahkan tabu untuk menjadi satu.